SITUS AGEN JUDI ONLINE BANGSA POKER | LEGENDA DEWI NUWA

Dewi Nuwa Memperbaiki Langit





Situs Agen Judi Online - Seorang dewi bernama Nuwa dipercaya oleh masyarakat China kuno sebagai pencipta makhluk-makhluk di bagian Bumi Timur. Ia juga yang memperbaiki langit dari kehancuran.

Legenda " Nuwa Memperbaiki Langit" terjadi di zaman dahulu kala. Dewi Nuwa adalah dewi yang sangat baik dan murah hati, ia sengaja turun ke daratan bagian Bumi Timur, untuk mengisi semua tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang di dunia manusia dengan kehidupan.

Suatu hari, Nuwa datang kesebuah tanah lapang yang sangat luas. Dia sangat senang karena daerah tersebut penuh dengan kicauan burung dan keharuman bunga-bunga sehingga ia tidak ingin kembali. Dewi Nuwa mengangguk-angguk merasakan bahwa ada yang kurang. Perasaan itu masih ada sampai dia berjalan ke air. Dia duduk untuk minum. Melihat bayangan dirinya sendiri diatas air, memberikan dia ide untuk menciptakan kehidupan.

Dengan semangat, dia mengambil segenggam lumpur, dan membuat cetakan sebuah patung kecil tiruan yang menyerupain diri Nya. Sangat ajaib, ketika dia meletakkan patung kecil tersebut, tiba-tiba saja patung kecil tersebut bergerak dan menjadi hidup. Betapa menakjubkan! Patung kecil tersebut bahkan bisa memanggilnya “Mama”. Dan melompat-lompat ke atas dan ke bawah. Dengan girang dia mencetak yang lain lagi, lagi dan lagi. Dia bekerja keras sampai-sampai jari-jarinya luka. Tetapi patung-patung yang dia ciptakan masih sangat sedikit; bagaimana mereka dapat memenuhi daerah yang luas tersebut?



Tiba-tiba saja Nuwa punya ide, dia kemudian mencelupkan satu helai tumbuhan menjalar yang panjang ke dalam lumpur, ketika dia mengangkatnya, lumpur-lumpur tersebut menetes dari tali yang menjalar tersebut dan menjadi makhluk hidup. Dia menghargai kreasinya, dia sangat puas dan berlari melintasi gunung-gunung dan sungai-sungai dan sebentar lagi, daerah tersebut sudah penuh dengan manusia. Mulai dari saat itulah makhluk hidup tersebut hidup di dunia yang indah ini, mencari kekayaan, bekerja dengan tangan mereka, dan kehidupannya penuh dengan kebahagiaan dan ketenangan.
Meskipun demikian, kemakmuran tersebut tidak berlangsung lama. Suatu hari badai datang, angin bertiup dan awan memenuhi langit. Petir bersahut-sahutan, dan kilat yang buas menyebabkan hutan kebakaran. Burung-burung dan binatang-binatang buas kabur dalam kepanikan, karena suara-suara yang memekakkan tersebut, kemudian separuh langit seakan runtuh. Hujan yang sangat lebat tersebut memadamkan api-api dan membasahi hutan. Palung sungai di surga pecah. Air di sungai surga mengalir langsung ke bawah. Daratan sudah hampir tenggelam.
Melihat manusia-manusia yang dia ciptakan tersebut akan tenggelam, hati Dewi Nuwa hancur. Dia mengangkat sebuah batu besar di atas kepalanya dan melompat seperti melayang kedalam lubang, sumber air sungai surga tersebut berasal. tapi aliran sungat tersebut sangat deras yang menyebabkan Nuwa terjatuh bersama dengan batu nya. Dia lalu mengambil lagi batu yang besar tersebut dan melompat lagi, tapi sekali lagi Dewi Nuwa harus kembali terjatuh dan batunya menjauhi lubang tersebut. Nuwa tidak menyerah. Dia kemudian mengambil banyak batu-batu yang indah dari sungai dan danau, serta menumpuknya untuk membuat sebuah gunung yang bercahaya lima warna. Selanjutnya dia memotong alang-alang dari ladang dan mencampurnya bersama dengan batu-batuan itu kemudian membakar alang-alang tersebut. Api itu membara secara terus-menerus selama sembilan hari, siang dan malam. Dewi Nuwa mengambil lelehan batu yang terbakar tersebut dan melompat ke langit. Dia terus memperbaikinya dan mengisinya selama 7 hari 7 malam. Dan akhirnya lubang tersebut dapat diperbaiki.

Mentari kembali bersinar setelah hujan berhenti, dan warna warni memenuhi langit. Nuwa terluka di sekujur tubuhnya. Dewi yang pemberani telah menanggulangi bencana besar. Umat manusia akhirnya selamat. Manusia merayakannya, saat itulah dimulainya masa makmur dari kehidupan dalam harmoni, laki-laki bercocok tanam, wanita menenun dan semuanya menikmati kehidupan yang baik dan makmur. Pada saat panen, mereka berterima kasih kepada Nuwa. Sebuah kereta secepat kilat ditarik oleh naga terbang, membawa sang dewi kembali keatas awan menuju surga.


Posting Komentar

0 Komentar